Sudah bukan strategi kuno lagi buat band/musisi yang memanfaatkan momentum/kejadian guna kendaraan promosi lagu/albumnya. Contoh gampangnya adalah ketika bulan Ramadhan tidak sedikit band/musisi yang banting stir menjadi sangat religius. Meskipun itu tak salah tapi apakah semua kejadian bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan promosi lagu/albumnya?
Untuk momen-momen seperti perayaan keagamaan ataupun hari kemerdekaan, masih bisa dipahami karena tak ada salahnya merayakan kebahagiaan. Tetapi bagaimana jika momentum/kejadian yang dimanfaatkan sebagai kendaraan promosi adalah kejadian yang kurang membahagiakan, seperti; bencana alam ataupun kematian seseorang? Meskipun dengan dalih ‘Tribute..’ atau ‘Donasi’
Bukan bermaksud Su’uzon, dibalik itu mungkin maksudnya baik, tapi apakah ketika anda seorang penyanyi baru, belum banyak dikenal namanya, atau penyanyi lama yang namanya sudah mulai tenggelam dan mencoba eksis kembali dengan memanfaatkan kasus percerainnya (ups..) bisa dengan mudah mengembalikan reputasi anda sebagai pemusik?
is it really works?
komentar lama klik
One Comment
Comments are closed.