The Orchard, Digital Music Startup Pertama di Dunia

My name is Widi Asmoro.

Salah satu agregator musik yang sempat gue survey untuk keperluan distribusi digital album Everybody Loves Irenebeberapa tahun lalu adalah The Orchard. Meskipun akhirnya gue tidak jadi menggunakan jasa mereka, The Orchard bukan berarti tidak bagus. Hanya kami tidak cukup waktu untuk menunggu mereka dan agregator lain menawarkan sesuatu yang buat kami lebih cocok.

The Orchard didirikan oleh Richard Gottehrer dan Scott Cohen pada tahun 1997 di kota New York sebagai rekan para artis independen untuk mendistribusikan karyanya di jalur mainstream. Sebagai gambaran loe aja nih, perusahaan ini hadir ketika Real Networks baru saja diluncurkan, bahkan di tahun ini Google masih dalam angan-angan dan baru tahun 1998 Google diluncurkan, sedangkan layanan download musik peer-to-peer Napster baru ada ditahun 1999. Saat itu, The Orchard masih fokus ke distribusi album-album fisik dan seiring perkembangan jaman, The Orchard mendistribusikan album-album ke toko-toko musik digital dalam berbagai format dan platform.

Saat ini The Orchard telah menjadi klien dari perusahaan-perusahaan teknologi yang menyediakan layanan musik. Sebutlah SoundCloud, FanBridge dan Moontoast yang menggunakan fasilitas API dari The Orchard untuk distribusi musik digital. Partner label musik mereka juga meliputi  Smithsonian Folkways Recordings(USA), Ian Anderson(UK) hingga Volcom Entertainment (USA). Artis-artis yang didistribusikan oleh The Orchard diantaranya adalah Kina Grannis dan juga Boyz II Men. Beberapa lagu tradisional Indonesia juga didistribusikan oleh The Orchard.

Baru-baru saja ini kepemilikan saham The Orchard dikuasai oleh Sony Music dan beberapa bulan kemaren mereka mengalami merger dengan agregator lainnya yang dimiliki Sony Music juga yaitu IODA. Kerjasama semacam yang diterapkan oleh The Orchard ini menguntungkan bagi artis-artis independen. Kepemilikan master rekaman tetap menjadi milik artis namun kemungkinan untuk eksploitasi lebih lanjut bisa dikerjakan bersama. The Orchard membuka pintu-pintu peluang dengan perusahaan teknologi lainnya. Loe mungkin dapat mempertimbangkan untuk mendapatkan kontrak dengan label musik atau bekerjasama dengan agregator macam The Orchard ini. Selamat memilih 🙂

 

photo: Daniel Goodman/Business Insider