kemaren, band kami baru saja melewati tanggal 8 bulan 8 tahun 9, ini artinya tepat satu tahun semenjak angka keramat 888 yang dulu pernah dijadikan sebuah momen penting yaitu rilisnya album kedua “On Second Thought, I Might Wanna Change Some Things”.
Dalam setahun itu juga, banyak banget pergeseran dan perubahan besar dalam hidup kami baik secara band maupun personal. Ijinkan saya berbagi itu disini;
(pertama) Menikah: dalam kurun setahun ini, dua personil Everybody Loves Irene, Mulyadi dan Dimas resmi menjadi suami terhadap perempuan yang mereka kasihi.
(kedua) Band Tour: dalam kurun waktu setahun ini, ELI mengunjungi Singapura dan Filipina. Dan juga dapat tampil di Semarang dalam set yang layak. Ini yang menyebabkan emosional antar personil makin terasa.. susah senang.. bareng-bareng dihadapin
(ketiga) Penghargaan: Selain dapat award untuk Best Moody-Melancholy track di Asia Voice Independent Music Award (AVIMA) 2009 kemaren dan juga finalis untuk ajang Bubu Awards V06, penghargaan terpenting adalah dari orang-orang yang udah mendengarkan lagu-lagu kami. Temen-temen radio yang udah support, esp Titaz Prambors yang kasih kesempatan dan dorongan semangat terus menerus.. sampai di hari Jum’at dan Sabtu kemaren saya merasakan dan terenyuh atas ketulusan mereka mendengarkan album kami. Seorang anak berusia kurang dari 10 tahun yang maju ke atas panggung Pekan Ekonomi Kreatif di JCC tempat kami tampil, Ratu (klo gak salah nama anak itu) bilang dia suka dengan lagu Solitude Dialogue. Lalu di hari Sabtunya, Peter, seorang bule bersama temennya rela menunggu kami turun panggung Java Rocking Land sekedar untuk berucap, “We don’t expecting to hear those music you played on stage in this festival, you’re fucking awesome!”
Itu semua yang bikin kerja keras band kami selama setahun ini terasa sangat berarti.
Namun ada sesuatu yang bakalan bikin sedih, kemungkinan formasi yang dipakai tanggal 7 dan 8 kemaren adalah formasi terakhir bareng Dimas. Dia rencananya akan hijrah ke Inggris akhir tahun ini demi mengejar cita-citanya. Kemungkinan baru balik ke Indonesia 1-2 tahun lagi, atau kalau dia betah katanya mau menetap jadi penduduk sana aja. Yah, saya pribadi mendoakan yg terbaik buat Dimas. Loe tetep bagian dari sejarah keluarga ini, keluarga Everybody Loves Irene !