Tak dinyana, rupanya pemilik ponsel di Indonesia mengalami peningkatan yang drastis dalam tahun-tahun belakangan. Peningkatan sampai tiga kali lipat dalam lima tahun belakangan ini bisa jadi karena semakin murahnya harga ponsel di pasaran, fitur layanan yang menarik seperti bisa nonton TV di ponsel dan juga kehadiran sosial media yang menuntut remaja Indonesia untuk tetep eksis dan update terus. Lha kok remaja? Karena menurut Nielsen, peningkatan ini semakin ketara lonjakannya pada remaja usia 15-19 tahun dan juga pada usia 10-14 tahun.
Remaja Indonesia lebih mengadopsi ponsel ketimbang telepon rumah (landline) dibandingkan dengan remaja negara lain. Promosi gencar yang dilakukan produsen ponsel dengan mengambil sudut remaja dan hiburan berarti berhasil menggaet hati remaja untuk memiliki ponsel. Belum lagi sisi operator yang juga memberikan tempat khusus untuk memanjakan remaja dengan tarif yang murah meriah. Walau juga perlu diingat bahwa market share untuk ponsel di Indonesia (baik smartphone maupun dumbphone) mengalami penggemukkan yang signifikan juga. Ponsel sudah bukan lagi barang mewah bagi remaja khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia.
“The Indonesian market is unique,” papar Viraj Juthani, Director Telecom Practice Group, The Nielsen Company, Indonesia.
2 Comments
Comments are closed.