Pembajakan bukan berarti mengecilkan bisnis hiburan. Dalam dekade belakangan, bisnis hiburan terutama musik malah meningkat. Infografik dari Techdirt menjelaskan.
Bisnis hiburan yaitu musik, buku, film dan games mengalami peningkatan sejak sepuluh tahun terakhir. Pembajakan memang momok bagi pekerja kreatif yang mana hak intelektualnya dicuri oleh para penyedia jasa non-legal. Tetapi konsumer tidak melihat itu sebagai ‘hal-yang-berdosa’ karena kebutuhan akan hiburan harus dipenuhi di era modern yang acap penuh tekanan. Mikael Hed, CEO Rovio pembuat game Angry Birds, malah berucap kalau pembajakan mungkin bukan suatu yang buruk, malahan ini bisa jadi bisnis nantinya. Ketika gue bertemu Peter Vesterbacka, CMO Rovio di Jakarta minggu lalu, dia menyelipkan pentingnya memasukkan unsur viral dalam sebuah game dan biarkan itu secara alami didistribusikan oleh masyarakat.
Bukan berarti gue setuju pembajak. Kim-Dot-Com harus dihukum. Fair play bisnis musti diterapkan. Industri musik dan teknologi sekali lagi harus keluar dengan solusi yang win-win.
Kita harus ingat, musik bukanlah monopoli industri karena musik adalah produk persasive yang mana bisa diasosiasikan dengan berbagai hal dari ayam goreng krispy sampai kendaraan bermotor hingga ke para pembuat software dan hardware. Ini adalah opportunity untuk memperbanyak sumber pendapatan.
Ini dia infografik dari Technodirt: