Rekap Digital Matters 2012 – Hari 2

My name is Widi Asmoro.

Rabu 23 Mei 2012, langit Singapura diwarnai hujan rintik-rintik dan membuat Digital Matters hari ke-2 agak terlambat dimulai. Fokus di hari kedua ini adalah faktor sukses media sosial, bagaimana memonetize konten lewat platform yang ada dan tantangan dimana orang-orang mengakses konten tak lagi lewat satu perangkat. Peranan kemampuan konten untuk dapat diakses dalam multi-screen menjadi topik hangat para panelis.

Dibuka dengan keynote speaker dari Zynga, Brian Taptich yang tak lain VP International Development menggaris bawahi visi dari perusahaannya yaitu ‘connecting people through social games’. Studi kasus seperti kampanye Coca Cola di dalam game CityVille merupakan pelajaran menarik bagaimana sebuah brand dapat mempengaruhi calon pembelinya lewat rangkaian cerita yang dibangun melalui interaksi didalam social game tersebut. Orang pun menjadi tidak terpaksa melihat iklan malahan ikut berpartisipasi untuk mempromosikan produk ini kepada orang lain.

Di panel berikutnya ada pesan menarik dari Adriana Gascogine, CEO Girls in Tech, yang menekankan pentingnya menaruh trust pada komunitas digital yang telah terbentuk untuk drive pesan dari produk yang kita bawakan. Dipandu moderator Jay Oatway penulis buku “Mastering Story, Community & Influence” menyimpulkan perlunya kesiapan para brand terhadap bencana seperti twisted message,ketika melakukan kampanye di online media. Contoh kasus ketika McD bertanya kesan terhadap McD di Twitter yang muncul malah cerita tentang pengalaman buruk makan produk McD.

Lalu bagaimana supaya konten digital dapat menghasilkan revenue lewat peranan social media tadi? Di panel-panel berikutnya banyak membahas soal strategi PayTV dan juga bagaimana langkah operator telekomunikasi memanfaatkannya. Dari panel PayTV yang dipandu Nicholas Wodtke, VP Walt Disney South East Asia, menyimpulkan pentingnya peran console (seperti XBox) untuk memberikan pengalaman mengakses kontent lewat multi platform dan multi screen dengan koneksi internet broadboand. Panel ini juga melihat hadirnya SmartTV untuk mengakses konten tidaklah terlalu signifikan membantu discovery dan consumption terhadap konten. Menurut saya, this is make sense dimana saat ini orang ingin mendapatkan konten “kapan dia minta dan dimana pun dia mau”.

Dari sisi operator telekomunikasi sendiri, hadir PT. Telkom Indonesia dalam panel bertajuk Operator Matters. Diwakili oleh Joddy Hernandy, Executive General Manager, Multimedia Division, Telkom mengungkapkan kesiapannya lewat strategi multi-screen. Telkom akan mengkapitalisasi semua konten digital lewat sebuah platform yang telah dibangun yang mereka sebut sebagai Smart Digital Platform. Lewat platform ini, Telkom menyediakan akses tanpa batas terhadap musik, radio, televisi, film hingga buku bacaan. Platform yang segera diluncurkan ini akan bisa diakses lewat perangkat ponsel, personal computer hingga televisi. Pengguna dapat mengakses tanpa mengeluarkan biaya. Dari sini jelas bahwa langkah untuk menaikkan ARPU pelanggan Telkom akan banyak dibawa dari para pengguna platform ini.

Hari ini ditutup dengan penampilan DJ Above & Beyond di arena Nokia Pool Party. Above & Beyond sebagai musisi telah berhasil terhubung dengan jutaan fans nya diseluruh dunia melalui social media. Lagu-lagunya menjadi soundtrack film pendek untuk memperkuat cerita yang dibangun. Above & Beyond berhasil menutup sesi Digital Matters hari ini dan membuka sesi Music Matters yang akan dimulai hari Kamis 24 Mei yang salah satu pembicaranya adalah Troy Carter, Manager Lady Gaga.