Saat rapih-rapih file kemaren, gue menemukan foto ini yang diambil saat gue tur Asia bersama Everybody Loves Irene di Manila selama hampir satu minggu pada tahun 2009. Tetapi bukan perjalanan bersama ELI yang ingin gue ceritakan disini, melainkan gue dan laptop Sony Vaio yang sudah menemani gue lebih dari lima tahun.
Gue mendapatkan laptop ini di pameran komputer di Senayan dengan harga yang lumayan cukup mahal buat gue yang saat itu masih first-jobber. Alasan saat itu gue memilih Sony Vaio adalah karena gue membutuhkan laptop dengan layar lebar untuk keperluan memindahkan video dari handycam untuk di burn ke CD. Dan yang lebih spesifik lagi, gue membutuhkan koneksi firewire untuk hasil yang optimal. Selain itu, gue membutuhkan laptop yang bisa terkoneksi dengan perangkat instrumen digital gue seperti midi controller evolution dan sound card m-audio.
Singkatnya, Sony Vaio tidak pernah mengecewakan selama gue pake. Keperluan perkerjaan kantor pun dapat terbantu, malahan gue sempat tidak menggunakan laptop pemberian kantor sebelumnya karena Sony Vaio ini lebih unggul. Tetapi sudah dua tahun belakangan Sony Vaio ini setia menanti di rumah, karena gue diharuskan menggunakan laptop dari kantor yang sekarang. Namun tetap, Sony Vaio sesekali dipinjam sepupu untuk menyelesaikan skripsinya dan kembali disertai ucapan kepuasan.
Kalau harus memilih laptop berikutnya, gue melihat Sony Vaio E Seri 14 P “Cool & Creative” yang bakal sesuai dengan gue. Dengan prosesor Intel Core i7 CPU dan AMD Radeon HD 7670M GPU merupakan kombinasi yang pas untuk paduan warna perak yang unik. Meskipun ukuran layarnya hanya 14 inch dan lebih kecil dari Sony Vaio gue sekarang, yang bikin gue tertarik adalah fitur Gesture Control yang memungkinkan kendali hanya dengan gerakan tangan intuitive di depan web camera.
Menurut Engadget, Sony Vaio seri ini bakalan dilengkapi perangkat lunak LL’s Boomdizzle MyConnect Studio app untuk merekam dan mengedit musik. Mudah-mudahan seri ini keluar disini. Pastinya, daya tahan batere sekitar 7 jam bakalan memompa kreatifitas gue yang kadang ide nya suka hadir di tempat-tempat yang jarang ada colokan listrik. Jadi cuma satu alasan gue memilih Sony Vaio kembali, because it’s me!!