Digital Mindset Buat Musisi Indonesia Sangat Diperlukan

My name is Widi Asmoro.

digital mindset buat musisi indonesia

Musisi Indonesia rasanya sangat diperlukan mengembangkan digital mindset guna menyikapi kehadiran Nokia Music, Apple iTunes dan beberapa layanan musik digital skala global lainnya belakangan ini. Musisi perlu mengembangkan inisiatif digital lebih giat lagi guna berjualan musik. Kali ini gue berbagi beberapa tips guna mengembangkan digital mindset buat para musisi.

Tulisan ini pertama kali diterbitkan di-blog mas Aldo Sianturi http://aldosianturi.com/widi-asmoro-digital-mindset-buat-musisi-indonesia/

Sebagai penggemar musik, kita semua selalu mencari lagu-lagu buat didengar. Lagu tersebut bisa saja lagu baru ataupun lagu-lagu rilisan lama yang sesuai dengan mood. Biasanya proses penemuan lagu-lagu ini dibantu oleh medium radio atau televisi. Namun di era teknologi digital super cepat, komputer dan internet telah menjadi medium yang dapat membantu menemukan lagu-lagu yang kita mau dengar. Demikian pula buat musisi. Biasanya musisi setelah memproduksi sebuah karya ingin sekali agar karyanya dapat segera dinikmati para penggemarnya.

Sorry to say, bila melalui medium radio ataupun televisi proses penyampaian karya kepada penggemarnya melalui tahapan yang lumayan panjang. Pengalaman gue saat bekerja sebagai Radio Promotion menemukan proses tersebut menjadi beberapa tahap yaitu: pengiriman materi lagu lewat pos atau kurir karena berbentuk CD atau kaset, sampai di radio harus masuk ke meja resepsionis sampai akhirnya menumpuk di meja music director, lalu music director radio bersangkutan menyeleksi materi sample tersebut agar sesuai dengan style siaran radionya, lalu memasukkan ke dalam playlist radio untuk diputar dan akhirnya menunggu sampai penyiar memutarkan lagu yang dikirimkan tadi saat jam siaran. Proses yang cukup memakan waktu dan melalui rantai yang panjang.

Untungnya sekarang ada teknologi komputer dan internet yang dapat memudahkan proses distribusi dan juga memudahkan kita menemukan lagu-lagu untuk didengar. Musisi dapat segera memperdengarkan karyanya kepada seluruh penggemarnya setelah memproduksi lagu baru dan penggemar musik sekarang memiliki kesempatan untuk mendengarkan lagu apapun yang mereka mau tanpa harus dikontrol oleh pihak tertentu. Tunggu, komputer disini jangan hanya dibayangkan sebagai kotak besar CPU desktop tetapi ini adalah micro chip yang dibenamkan kedalam gadget yang kita gunakan sekarang seperti tablet atau ponsel.

Berkutat di New Media dan Digital Business selama 10 tahun terakhir, gue melihat pentingnya musisi Indonesia untuk melek soal teknologi ini dan punya sebuah digital mindset. Banyak yang selama ini menyerahkan tugas ‘printilan’ini kepada label mereka dan tahu beres tinggal terima hasil. Padahal, sebenarnya banyak opportunity yang bisa didapat apabila mau meluangkan sejenak untuk memperhatikan hal-hal detil guna memudahkan penggemar musik kita menemukan lagu lewat teknologi internet.

Oke, mungkin sampai sini loe akan mengira gue mensponsori gerakan pembajakan di internet. Bukan! Bukan itu. Lihat skala besarnya bagaimana pendengar musik sekarang dalam mencari dan menemukan lagu. Mereka yang masih menggunakan media tradisional televisi dan radio untuk menemukan lagu baru akan memperdalam pencarian lagu mereka menggunakan search engine di internet seperti Google. Peranan media sosial seperti Facebook dan Twitter memberikan fans musik untuk mendapatkan rekomendasi dari apa yang sedang didengarkan teman-temannya di jejaring sosial. Bahkan kehadiran social music platform seperti YouTube, LastFM hingga TurntableFM juga menambah kemudahan dan keragaman hasil pencarian lagu.

Ada beberapa tips yang bisa gue bagi agar musisi Indonesia tidak tertinggal dalam pergelutan agar lagu yang mereka produksi dapat ditemukan oleh para pendengar musik, yaitu:

1. Lengkapi Metadata yang terdapat pada file lagu digital.

Metadata adalah informasi terstruktur yang isinya mendeskripsikan tentang informasi yang, dalam hal ini, terdapat dalam sebuah lagu. Biasanya kalau didalam file MP3 kita menyebutnya sebagai Tag ID3 Informasi itu bisa merupakan: nama artist, judul lagu, genre, artwork, kode lagu atau ISRC code, penulis lagu, label rekaman dan juga publisher. Beberapa platform social music mengandalkan informasi dari metadata ini guna memberikan rekomendasi kepada penggunanya. Metadata juga berguna apabila file lagu kamu disalin ke berbagai media atau dikopi ke orang lain, informasi-informasi mengenai lagu dan composer lagu tetap ada dan ikut tersalin saat disebarkan.

2. Nama artist sebagai brand yang harus dipertahankan

Lebih baik menggunakan nama yang unik, lebih dari satu kata dan berhati-hati terhadap simbol seperti tanda apostrof (‘),asterisk (*) atau tanda baca lainnya. Ini penting banget untuk menarik lalu lintas pada sistem pencarian di search engine saat pendengar musik mencari nama atau lagu kita di Inernet. Beberapa platform social music dan toko musik digital kadang kesulitan memberikan query yang relevan jika terdapat kode-kode yang seperti itu. Kalau memang nama artisnya ingin menggunakan karakter yang unik, sekalian saja menggunakan karakter Cina ataupun karakter Arab. Sayang, sampai saat ini gue belum menemukan karakter honocoroko sampai saat ini digunakan pada platform musik yang umum.

3. Website Official.

Memiliki akun di Twitter dan Facebook tidaklah cukup. Website official yang di-host sendiri merupakan hal mutlak yang wajib dimiliki musisi sekarang. Dengan adanya website yang di-host-sendiri membuat kita punya kontrol penuh terhadap informasi yang resmi yang akan disebarkan. Tentunya juga akan meminimalisir terjadinya outage atau failed whalehingga hilangnya info-info penting yang sudah dikumpulkan di web, seperti nasib penggusuran Multiply dan juga meredupnya popularitas MySpace.

4. Social presence di situs jejaring social.

Jadilah bagian dari kehidupan para pendengar musik di jejaring sosial. Sebutlah platform-platform popular seperti Facebook, Twitter, Soundcloud, Instagram dan sebagainya. Jadilah yang efektif dalam menggunakan jejaring sosial ini dengan tidak perlu hadir disemuanya, cukup yang penggunanya banyak sesuai dengan target pendengar yang dituju. Bangunlah komunikasi yang intens dan tidak melulu memaksakan menjual lagu. Jadilah bagian bukan penjual.

5. Distribusikan secara digital.

Dibagikan secara gratis lewat website official atau bekerja sama dengan media lain bisa menjadi pilihan. Namun diluar sana sudah banyak toko musik digital yang mampu memberikan keuntungan bisnis ketimbang hanya kepopuleran. Sebutlah iTunes, Nokia Music, Spotify, Amazon MP3, Pandora, Jango hingga YouTubelewat program partnership. Bila kesulitan untuk menghubungi toko musik digital tersebut dapat melalui aggregator seperti Valleyarms atau yang local adaIM:Port. Di Indonesia sendiri, toko musik digital yang juga beroperasi di lebih dari 30 negara lainnya sudah ada yaitu Nokia Music.

 

Ingat, pasar musik kamu bukan lagi hanya Indonesia melainkan kampung dunia. Melalui optimalisasi seperti tips diatas dapat membantu visibilitas musik kamu pada para pendengar musik. Dan dengan terus meningkatkan kesadaran digital mindset, musik yang dihasilkan tak hanya dapat mendatangkan kepopuleran tetapi juga peningkatan ekonomi.

One Comment

Comments are closed.