Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Stageoflife.com ditemukan ada 49.2% remaja di Amerika Serikat tidak suka membeli musik. Meskipun demikian, para remaja tersebut setuju bahwa musik memberikan peranan secara emosional terhadap keseharian mereka. Banyak remaja menggunakan musik sebagai tempat curahan hatinya. Bahkan tidak sedikit remaja memutar musik untuk momen-momen kenangannya seperti menjadi soundtrack saat ciuman pertama.
Musik memang sangat penting dalam kehidupan mereka namun remaja masa kini sudah tidak lagi ingin membayar untuk musik. Dari survey tersebut ditemukan bahwa remaja dalam mendapatkan musik adalah dengan cara menyalin file musik dari teman, mendownload lagu dari website yang menyediakan link gratisan atau mendengarkan musik secara streaming lewat layanan seperti Pandora atau radio internet.
Kemudahan akses mendapatkan musik gratisan atau dengan model ‘try before you buy’ menjadi faktor penyebab remaja tidak lagi membeli musik. Mark Mulligan dari Forrester Research menyebutkan generasi ini sebagai Transition Generation yang mana memiliki waktu banyak untuk mengkonsumsi musik.
Kehadiran layanan musik streaming yang terasa gratis juga dilihat sebagai faktor pemicu lainnya. Nielsen Music 360 tahun ini mengeluarkan laporannya yang berkesimpulan 64% remaja menikmati musik melalui layanan YouTube. Membandingkan dengan data dari EMI Insight yang menyebutkan 49% remaja di dunia usia 16-20 tahun mendengarkan musik lewat layanan musik streaming begitu pula dengan 41% mahasiswa usia 21-24 tahun memiliki kecedrungan sama. Ini adalah gelombang berikutnya dari fans musik yang akan menghargai sebuah karya melalui cara-cara gratisan.
Daya beli dan akses terhadap musik adalah dua hal yang gue simpulkan mengapa angka remaja yang tidak suka membeli musik itu cukup tinggi. Hal serupa juga terjadi di Indonesia. Meskipun belum ada riset resmi mengungkap tentang hal ini, remaja-remaja di Indonesia mencari musik yang tanpa mengeluarkan biaya. Layanan-layanan resmi seperti YouTube dan Nokia Music yang memberikan akses musik gratis sangat diminati. Meskipun harus bersaing dengan layanan musik gratisan yang bersifat ilegal.
Fakta-fakta lain dari Stageoflife.com adalah: hanya 2% remaja mengeluarkan anggaran hingga $50/bulan untuk membeli musik sedangkan 38.7% lainnya hanya membeli 1 buah album musik saja perbulan. Selain itu, 34% remaja menyukai musik yang juga disukai oleh orang tuanya. Dan musik yang mereka sukai biasanya direkomendasikan oleh teman atau lewat blog musik.
terus terang, memang lebih mudah untuk mengunduh. Toh, file digital lebih portabel. Kalau satu album digital dihargai 1/2 dari harga album non digital mungkin akan banyak yang tertarik dan tak merugi.