Sekali Lagi Tentang Optimisme Musik Digital di Masa Depan

My name is Widi Asmoro.

tren musik digital

Memahami tren musik digital yang bakalan terjadi setidaknya dalam masa 5 tahun mendatang, akan semakin mempertajam strategi marketing musik loe.

Business Insider mencoba menggali lebih dalam tren penjualan musik digital ini dan berpendapat faktor pendorong dari tren ini adalah dari konsumsi media tradisional ke media digital didasarkan pada perilaku konsumen yang telah berubah. Konsumen semakin dimudahkan dengan teknologi digital dalam hal mencari, menemukan dan membeli produk secara digital. Paranoia akan tidak ada orang yang mau membeli konten atau produk (secara) digital ternyata terbantahkan. BI Intelligence melihat dari tahun ke tahun pendapatan yang dimiliki oleh para penyedia konten digital terlihat naik secara percaya diri. Kenaikan yang juga didukung dengan kuatnya penetrasi internet di masyarakat dan juga didorong oleh perubahan perilaku. BI Intelligence mengingatkan, “As habit change, money will follow!”

Sepakat dengan BI, Nielsen juga mengemukakan tren yang sangat positif berdasarkan apa yang terjadi sepanjang 2012. Nielsen melihat semakin lama orang menghabiskan waktunya dengan internet. Dengan perangkat teknologi komputer ataupun ponsel, orang-orang semakin menikmati berselancar di dunia maya. Kenaikan orang Amerika mengakses internet ada sekitar 21% dari tahun lalu bisa menjadi modal untuk percaya diri melangkah di musik digital.

Dalam postingan beberapa minggu lalu di blog Music Enthusiast, Nielsen juga memprediksikan tren musik digital di masa depan akan semakin meningkat. Hal ini didorong dengan kehadiran teknologi yang memungkinkan musik dikonsumsi menjadi lebih mudah. Musik kini hadir dengan bentuk-bentuk baru seperti digital download, streamingonline videoad-suported/ad-funded music, hingga peer-to-peer.

Asosiasi perusahaan rekaman di Australia, ARIA mengumumkan kemenangan penjualan digital diatas fisik. Penjualan album fisik seperti CD telah merosot tajam hingga 50% atau dititik $242 juta dalam kurun waktu lima tahun belakangan. Sedangkan penjualan digital dengan cepat mengejar dengan memperoleh angka pendapatan $141 juta di tahun 2011 dan setidaknya ada kenaikan sepertiganya tahun ini. Kenaikan penjualan digital ini membuat Australia berada sejajar dengan Amerika dan Inggris yang terlebih dahulu sudah merasakan tren musik digital ini.

Bagaimana dengan Indonesia? Gue melihatnya industri musik di Indonesia dengan cepat sedang menata diri. Peluang-peluang untuk survive dengan memanfaatkan jalur digital semakin dipermudah. Diluncurkannya YouTube Indonesia, Diakuinya WAMI sebagai anggota SESAC dan kehadiran iTunes untuk menjual musik di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ini.

Meskipun menurut laporan IFPI tahun 2011 posisi rasio penjualan fisik dan digital di Indonesia masih dimenangkan oleh produk fisik dengan angka 57%, namun ini mungkin saja berputar tahun ini. Masalah pembajakan hak cipta hingga sistem payment gateway yang masih belum terbiasa dipakai menjadi faktor ganjalan utama.

ComScore menilai Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi hingga 246 juta dengan 19% mengakses Internet melalui perangkat tetap di rumah atau di kantor dan ada sekitar 32 juta mengakses lewat perangkat bergerak. Mereka melihat ruang untuk penetrasi melalui internet masih terbuka sangat lebar.

Kalau mereka saja sudah melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia mengapa kita tidak segera memanfaatkan?