Pentingnya transparansi dalam urusan royalty lisensi musik saat ini dirasa sangat penting. ASCAP sebagai organisasi tempat berkumpulnya komposer, pencipta lagu dan publisher di Amerika Serikat, merasa perlu untuk tampil kedepan untuk perihal transparansi ini. Apalagi di era informasi sekarang ini, aksi cepat tanggap memang diperlukan dengan memberikan akses-akses juga advokasi untuk membantu para kreator tadi mendapatkan hak nya yang semestinya.
Usaha ASCAP Mereformasi Proses Lisensi Musik
Transparansi ini ditunjukan blak-blakan oleh ASCAP dengan menampilkan informasi tentang pemasukan dari penulis lagu yang diperoleh di masa lalu dan masa kini. Tahun lalu, ASCAP telah menyalurkan $850M royalty pada anggotanya. Menurut data internal ASCAP, para penulis lagu mengantongi sekurangnya 9 sen dari tiap 1,000 kali musik mereka di streaming di Pandora sebagai imbalan atas performance royalty.
Dalam usahanya memberikan layanan terbaik bagi para anggotanya dan juga pengguna lisensi nya, ASCAP juga meluncurkan proyek yang bertajuk Music Advocacy Project. Lewat ini mereka menggugah kesadaran para pihak yang menggunakan lagu baik itu sebagai pembuat ataupun penikmat untuk tahu betul akan hak dan kewajiban. Tak hanya itu, ASCAP juga berharap akan peran aktif dari pihak-pihak tersebut. Informasi-informasi dalam Music Advocay Project ini bisa disimak selengkapnya disini.
Sadar betul dengan jumlah anggotanya yang lebih dari 500,000 kreator, ASCAP berkomitmen penuh untuk mendorong perubahan yang lebih baik terhadap system lisensi musik yang bermanfaat bagi semuanya. Penulis lirik, composer, publisher, pengguna lisensi bahkan fans musik dapat mengambil manfaatnya dari sini.
Akses Informasi Dibuka Lewat Database 24 Jam
Agar para anggotanya dapat memantau terus penghasilan yang didapatkan, ASCAP menyediakan akses 24 jam yang bisa diakses baik lewat web ataupun aplikasi mobile. Anggotanya selain memantau dapat juga mengetahui siapakah pengguna karyanya dan bahkan layanan musik apa yang memberikan pendapatan terbaik bagi mereka. Tentunya informasi ini dapat membantu para anggota ASCAP untuk mengakselerasikan strategi promo dan pemasarannya sendiri.
Selain akses informasi untuk para anggotanya, ASCAP juga membuka informasi katalog lagu yang mereka miliki untuk diakses oleh para pengguna lagu. Mereka menyebutnya sebagai ACE Database, yang mana siapapun dapat mencari judul lagu, penyanyi, penulis dari lagu apa saja yang ingin digunakan misalkan sebagai kebutuhan jingle iklan.
Loe bisa coba deh langsung, ketik aja “Cinta” dan loe akan menemukan beberapa judul lagu dari Indonesia (dan juga dari Malaysia) ditampilkan disini.
ASCAP Dan Manfaatnya Lisensi Musik Buat Musisi Indonesia
Peran ASCAP adalah sebagai tangan kanan para pencipta lagu dan juga publisher untuk mendapatkan hak ekonomi atas penggunaan karya lagunya di tempat-tempat umum. Yang mana meliputi seperti Taman Hiburan, Klub, Tempat Fitnes hingga penyiaran radio dan televisi serta yang ditransmisikan lewat internet. Jadi ketika loe melintasi tempat-tempat tersebut dan mendengarkan lagu loe diputar, tanyakan apakah loe akan mendapat bagian hak loe atas terputarnya lagu tersebut.
Musisi Indonesia juga perlu mengambil manfaat dari organisasi seperti ini. Tapi bukan ASCAP karena wilayah kerja ASCAP hanya mencakup Amerika Serikat. Untuk Indonesia, bisa cek ke WAMI (Wahana Musik Indonesia) untuk tahu informasinya. WAMI sebagai anggota CISAC memiliki perjanjian resiprokal dengan LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) seperti ASCAP di Amerika. Sehingga meskipun lagu yang terdaftar lewat WAMI yang cakupannya Indonesia tetapi lagu tersebut diputar di Amerika Serikat, kreator tetap akan mendapatkan hak nya.
Sayang website WAMI lagi nggak bisa diakses dan alamat email yang ada disitu tidak ada jawaban jadi gak bisa tanya-tanya deh. Ingat loh, pertumbuhan mal-mal di kota besar semakin meningkat. Mal-mal tersebut pastinya menggunakan musik agar pengunjungnya merasa nyaman. Ini adalah satu potensi buat kreator untuk mendapatkan penghasilan yang bersumber dari lisensi musik.
One Comment
Comments are closed.