Beberapa malam lalu gue ditanya bagaimana caranya supaya dapat kontrak dari label rekaman dan untuk menjawabnya gue ajak temen-temen di Twitter ikutan berdiskusi.
Buat gue, bermusik adalah bukan soal bagaimana caranya mendapatkan kontrak dari label rekaman tetapi bagaimana caranya untuk mendapatkan tempat di hati fans musik. Dari diskusi di twitter tersebut-pun banyak yang setuju dengan pendapat gue tadi.
Apa Tujuan Loe Bermusik?
Pertanyaan ini yang harus dijawab terlebih dahulu sebelum melangkah jauh berkarir sebagai musisi. Jika tujuan bermusik loe adalah untuk mendapatkan kontrak rekaman, mungkin loe harus berpikir ulang untuk melanjutkan karir sebagai musisi. Memang biasanya kontrak rekaman diiringi dengan mendapatkan uang di muka untuk karya yang akan loe buat. Tetapi loe musti jeli, karena kontrak rekaman itu biasanya menuntut agar loe memenuhi apa yang sudah disepakati dalam kontrak tersebut. Kesepakatan seperti berapa banyak yang harus laku nantinya, berapa jumlah album harus dibuat hingga berapa lama loe terikat dengan kontrak tersebut musti dipertimbangkan baik-baik.
Jadi baiknya loe punya tujuan yang jelas dari bermusik sebelum menerima kontrak rekaman. Seperti doa, tujuan-pun harus dibuat sedetil mungkin. Seperti, “target jualan karya gue 1 juta kopi”, “dengan karya musik gue, dalam tahun ini gue keliling Indonesia”, “punya fans 2 juta biar ngalahin agmon” atau “karya gue ini harus bikin Raisa jadi pacar gue bulan depan”. Well, yang namanya juga tujuan ya musti jelas supaya kita bisa ukur daya upaya kita mengenalkan karya kita.
Kontrak rekaman bukanlah tujuan segalanya. Kontrak rekaman membuat loe terlindungi dan terkontrol untuk eksploitasi hasil karya loe. Tentunya untuk mendapatkan itu, pihak yang satunya harus dapat melihat kalau loe punya produk yang bernilai (valueable) atau musik yang rasanya bisa dijual. Dan bagaimana mereka dapat mengetahui musik loe bisa dijual adalah dengan melihat berapa banyak fans musik yang bisa loe dapatkan. Jadi mudah-mudahan loe paham logika yang gue coba tawarkan disini. Kontrak rekaman juga tidak akan datang jika tidak adanya ‘permintaan’ yang kuat dari pasar. Pasar itu yah fans musik loe.
Musisi Independen Perlu Juga Kontrak Rekaman
Menjadi musisi indie memang nampaknya ‘cool’, ‘keren’ dan dihormati di komunitas. Tapi, hey.. disini loe harus berfikir kalau loe bermusik untuk berbisnis. Kalau ‘cool’ dan ‘keren’ bisa menghasilkan elo duit yang cukup yah okelah tapi kalau tidak yah loe harus berfikir untuk menerima kontrak label rekaman.
Label rekaman punya kapita yang cukup untuk membantu musisi berkarir. Tentu saja dengan imbalan loe harus mengikuti saran-saran mereka dalam membuat karya musik. Loe gak mau ngikutin saran mereka yah mendingan loe modalin sendiri lah karya loe. Lah wong ide-ide loe dan karya-karya loe. Kenapa bikin rempong pihak lain sih?
Brosis, ini namanya bisnis musik bukan sukarelawan musik. Menjadi musisi indie artinya loe harus melakukan semuanya sendiri. Dari proses produksi rekaman, membuatnya menjadi produk, mengemasnya untuk dipasarkan, distribusi, promosi, marketing dan semuanya deh. Memang ada beberapa musisi yang berhasil melakukan segalanya sendiri. Tetapi loe juga harus ukur kemampuan loe sendiri sebelum terjun bebas menjadi musisi indie.
Meskipun loe gerak sendiri gue saranin sih loe tetep perlu kontrak kerja dengan tim yang bakalan membantu loe. Kontrol tetep ada di elo supaya apa yang loe targetkan nantinya tercapai. Mungkin ini bukan kontrak rekaman tetapi dalam bekerja sama perlu ada kontrak supaya nggak terjadi ‘project thank you’.
Ujungnya Ada di Fans Musik
Menerima kontrak rekaman dari label bukanlah hal yang nista. Menjadi musisi mainstream juga bukan sesuatu yang berdosa. This is entertainment business, if you like it, enjoy it. If not, find something else to do.
Label rekaman (yang bener) mempunyai tim untuk membantu loe mengeksploitasi karya musik loe. Memang loe harus mengikhlaskan sedikit banyak idealisme loe bermusik. Tetapi kalau loe baru memulai karir, saran yang bijak dari label rekaman layak didengarkan untuk bisa melangkah lebih jauh.
Memang banyak cara alternatif untuk melakukannya sendiri. Seperti titip edar atau perjanjian JV dengan label rekaman. Menyewa jasa Booking agent untuk membantu menjual loe ke event atau sponsor juga bisa menjadi pilihan. Untuk mengkomunikasikan musik loe ke media pers juga bisa menyewa jasa publisis. Label rekaman merangkum tugas-tugas itu semua kedalam satu atap untuk mempermudah proses-proses tersebut.
Ujung-ujungnya yang loe lakuin semua ini demi fans musik loe untuk bisa mendapatkan dan menikmati karya musik yang udah loe buat. Jadi pikirkan baik-baik apa tujuan loe bermusik apakah untuk mendapatkan kontrak dari label rekaman atau untuk mendapatkan tempat di hati fans musik.