… Dan Musik Hanya Sekedar Sebagai Gaya

My name is Widi Asmoro.

musik-gaya

Gue rasa gue terlalu berharap banyak dengan musik yang nggak cuma dijadikan sekedar hobi tetapi juga sebagai bisnis yang dapat menjadi penopang hidup. Blog ini pun dibuat dengan semangat berbagi pengetahuan yang gue dapetin, kalau dengan bermusik bisa juga dapet duit. Jadi bermusik bukanlah sebagai hobi saja sehingga apresiasi pendengar dan pengguna musik juga dapat terangkat dengan memberi suatu yang layak atas keuntungan kenikmatan dari mendengarkan musik tadi. Ya gue sedang menyinggung soal copyright hingga publishing, bahkan elemen pendukung produksi musik untuk keperluan rekaman ataupun pertunjukan langsung (live) yang kesemuanya adalah bisnis yang membangun industri musik.

Gue kira kita sepaham tapi rupanya tidak. Musik bagimu merupakan aktualisasi diri, tidak perlu peduli akan pasar, yang penting bisa produksi dan rilis. Tidak perlu juga menciptakan demand. Apalagi dengan pilihanmu menggratiskan karya musik dipikir akan memotivasi orang untuk segera tertarik menikmatinya. Padahal bukan soal gratis yang bikin sebuah Ferari berharga tinggi. Dan akhirnya hari ini gue merasa semua percuma. Sok pendukung Taylor Swift yang anti-Spotify karena memberikan opsi streaming gratis rasanya pengen gue tertawakan saja. Semangat punggawa industri rekaman untuk tidak melabelkan ‘gratis’ pada produksi musiknya karena khawatir akan devalued sebuah karya cipta kemudian membuat gue terkekeh-kekeh. Dari sekian banyak opsi untuk memonetisasi karya musik dan akhirnya dipilih untuk digratiskan saja rasanya kayak membakar ijasah sekolah bisnis yang didapat bertahun-tahun.

Kesimpulan gue lalu berujung pada: Musik ya cuma sekedar gaya. Biar dibilang musisi, biar dibilang punya karya, biar ditanggep manggung, biar dikagumi, biar jadi buzzer tapi bukan supaya dapat menyambung hidup dari ketrampilan bermusik. Jangan salahkan juga pendengar musik yang akhirnya selalu suka dengan hiburan yang wah secara visual tetapi miskin secara kualitas (you named it, pusing pala berbi). Karena memang bukan musik kualitas yang dicari, bukan musik yang patut dihargai tinggi, tetapi hanya sekedar musik gaya-gaya an aja. Ya suka-sukalah!

One Comment

  1. Halo mas widi. Wah tulisan ini menarik, tapi kesannya apatis gitu yang saya tangkap, *mungkin saya salah tangkap.. heheh

Comments are closed.