Di awal tahun 2019 ini, saya mencoba merefleksikan apa yang saya rasakan di tahun sebelumnya. Terutama saat kembali ke Indonesia selama dua pekan di penghujung tahun. Dimana saya berkesempatan liburan di Bali dan Jogja masing-masing satu minggu.
Hal yang membuat saya tertegun adalah ketika mendapat berita di harian Jakarta Post yang mengangkat tentang dua hal: polemik sertifikasi Halal dan intoleransi di Kotagede, Jogja. Dua berita itu ada di halaman depan dan di koran yang bisa dibaca oleh bukan orang Indonesia karena berbahasa Inggris. Saya khawatir berita ini bisa membuat dunia internasional memandang Indonesia sebagai negara yang konservatif.
Indonesia adalah negara yang sangat luas dan beragam penduduknya. Sampai umur saya sekarang ini, baru pernah singgah di beberapa kota saja seperti Padang, Medan dan Makassar. Saya sangat bersyukur bisa melihat dan merasakan sendiri keberagaman itu. Para pendiri bangsa juga sudah menyadari keberagaman itu dan mensiasatinya dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, beragam tetapi tetap satu.
Saya sudah hampir tiga tahun tinggal di Singapura. Dan berkesempatan mengunjungi beberapa kota di negara lain sampai umur ini. Dunia lebih beragam lain dengan bahasa dan berkebudayaan yang variatif. Kadang teramat susah bagi saya mencari makanan Halal dan akhirnya memakan Kebab atau ke restoran cepat saji yang punya logo Halal. Atau untuk sholat saja saya harus mencari ruang-ruang sepi dan bersih. Tetapi Alhamdulillah di bumi Allah ini saya masih dapat diberi kebebasan untuk melaksanakan keyakinan saya.
Saya tidak bermaksud untuk mengubah dunia dengan tulisan ini. Hanyalah sebuah refleksi saya untuk mendorong diri saya kembali lagi menjadi manusia. Yaitu dengan menghargai sesama manusia lain dengan segala perbedaannya. Bukankah kita dilahirkan tanpa bisa memilih suku, ras dan agama? Mungkin untuk agama di kemudian hari kita bisa memilih. Dan karena dengan kemampuan kita sebagai manusia untuk memilih, mengapa kita tidak memilih menjadi baik?
Semoga di 2019 ini saya bisa semakin belajar dari mana saja untuk menjadi manusia dengan mencintai manusia.