Saya selalu suka dengan dongeng dan ketika Vee mengajak kami untuk menyambangi sebuah acara dongeng maraton di Singapura, langsung saya iyakan.
Sabtu lalu, 13 Juli 2019, Perpustakaan Regional Woodlands, Singapura, menggelar acara dongeng maraton. Acara yang mempunyai tema ‘Bonding Through Stories” ini menghadirkan pendongeng-pendongeng dari berbagai negeri. Ada pendongeng dari India, Rusia, Melayu dan juga Indonesia. Disampaikan dalam 4 bahasa; Mandarin, Inggris, Melayu dan Tamil dan dimulai dari pukul 10.30 pagi hingga pukul 2.30 siang.
Salah satu pendongeng datang dari Bogor, Indonesia dan membawakan dua kisah yang menarik buat anak-anak. Kak Aio dengan cerianya membawakan dua kisah, satu dalam bahasa Inggris tentang persaudaraan lima jari dan di sesi berikutnya kisah pewayangan dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan media wayang.
Aktivitas dongeng ini begitu interaktif. Pendongeng yang lain, Jumaini Ariff atau yang menggunakan nama panggung Nek Selampits mendongeng dengan melibatkan penonton. Kisah tentang si cerdik Luncai dibawakan dalam bahasa Malay. Saya sampai terlibat dalam kisah tersebut sebagai Sultan. Ya sembari tertawa-tawa dan semua senang.
Hari Sabtu yang menyenangkan yang dihabiskan hampir setengah hari. Karena lokasi di perpustakaan, saya pun memanfaatkan dengan meminjam 4 buku lagi. Launa dan Jyojo pun senang dan mengambil banyak hikmat dari dongeng-dongeng dari berbagai negara tersebut.