Minggu ini adalah minggu pertama saya mengikuti tantangan untuk melatih kesadaran diri dengan bermeditasi. Hanya perlu meluangkan waktu minimal 5 menit untuk hening sejenak dan bertafakur. Saya harus memenuhi target selama 25 hari untuk menyelesaikan tantangan ini.
Di minggu pertama ini, yang saya rasakan berbeda adalah tingkat kesadaran diri akan sekitar semakin bertambah. Kepekaan untuk merasakan sekitar seperti udara yang berhembus, aroma wewangian sekitar dan juga suara yang didengar. Mungkin ini kuncinya. Adanya keseimbangan disela-sela kesibukan dan ambisi diri, memberikan waktu untuk berdiam diri dan bertafakur membuat daya peka menguat.
Sebagai Muslim, kegiatan meditasi ini harusnya sudah dijalankan lima kali sehari dalam sholat. Tapi saya masih merasa sholat saya terburu-buru, pikiran masih kemana-mana bahkan kadang juga tertinggal. Masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi. Setidaknya selama lima menit ketika sholat saya dapat melepaskan hal duniawi dan membiarkan pikiran dan hati ini sejenak untuk tenang.
Mungkin sebuah ketenangan adalah hal yang mewah buat saya. Nona Kira, pelatih vokal saya, berkali-kali mengingatkan agar saya perlu konsentrasi. Karena pada dasarnya saya mampu mengambil nada-nada tinggi, apalagi saat pemanasan. Namun saat eksekusi dalam sebuah lagu, saya menjadi kacau beliau. Seperti tidak tenang.
Tarik nafas. Tenangkan lagi pikiran. Simpan dulu kejar tayang yang memburu. Fokus menjadi hadir dalam momen sekarang itu perlu.
Pastinya semua orang butuh ketenangan dan buat saya terapi tafakur ini membuat saya lebih tenang. Saya perlu terus melatih ya dengan terapi ini. Dan sudah terbukti, ketika tenang tidur saya pun semakin nyenyak.