Pekan lalu saya disibukkan dengan dua jadwal penampilan dengan grup angklung NAWI dan satu jadwal audisi vokal.
Setidaknya ada harapan saya yang terwujud di penghujung 2019 ini yaitu kembali bermusik dan manggung di Singapura. Manggung di depan uncle dan aunty adalah kebahagiaan tersendiri. Saya bahagia karena bisa berbagi kebahagian lewat musik dengan masyarakat Singapura. Apalagi dengan mengusung musik tradisional Angklung menjadi keunikan tersendiri.
Saya juga menjajal kemampuan vokal saya untuk ikut audisi vokalis sebuah grup akuistik tradisional Malay di Singapura. Untungnya, Ms Kira mau membenahi beberapa unsur dasar dalam audisi yang tengah saya persiapkan. Seperti penjiwaan lagu adalah penting. Jadi sebelum membawakan lagunya saya harus paham pesan apa yang ingin disampaikam si penulis lagu. Jadi bisa lebih ‘kena’ kepada pendengar lagunya.
Hasil rekaman dari lagu yang saya tulis sebagai proyek kelas songwriting sudah jadi. Lumayan bagus sebagai sebuah draft untuk dikembangkan lagi. Saya bagikan lagu ini dengan keluarga dan teman-teman dekat untuk mendengar reaksinya.
Saya hanya berharap apa yang saya lakukan ini sebagai ibadah, sebagai katalis kebahagiaan, dan juga sebagai medium untuk perdamaian. Semoga Ia selalu memberikan rahmat bagi kita semua.