Google nampaknya berambisi menjadi raja di dunia maya. Setelah merajai dengan search-enginenya, lalu browser Chrome dan jejaring sosial Google+ dan operating system untuk mobile device Android, mereka seakan tak berhenti berinovasi. Google Music, rumornya sudah terdengar sejak tahun lalu dan baru bulan ini dikenalkan versi betanya ke publik di Amerika. Webzine Read Write Web menuliskan kehadiran Google Music ini menyerupai Amazon’s “Cloud Drive” yang mana menyediakan tempat penyimpanan musik yang dimiliki para penggunanya. Namun sementara ini Google Music tidak menyediakan tempat untuk membeli musik secara legal. Sedangkan Amazon memiliki Amazon MP3 tempat membeli musik legal. Alhasil, pengguna Google Music hanya dapat mendengar lagu-lagu yang telah dimiliki dan diupload ke server Google. RWW juga mengungkapkan lambatnya proses upload lagu ke server Google ini menjadi sebuah hambatan. Ini dikarenakan Google tidak memiliki lisensi untuk menyimpan data-data musik legal dan menyamakan apa yang dimiliki penggunanya dengan apa yang ada di servernya. Apple telah mengantisipasi ini dengan layanan iCould nya yang mampu memeriksa lagu-lagu yang penggunanya miliki dan dicocokkan dengan 18 juta lagu yang Apple telah miliki.
Google Music masih dalam tahap Beta. Untuk mencobanya harus mendapat undangan dari orang yang sudah menggunakannya. Setidaknya kita yang diluar Amerika ini wajib sabar semoga ketika bisa dicoba disini sudah tidak banyak kendalanya. Google Music ini juga dapat digunakan pada perangkat dengan sistem operasi Android.