@Hellmi_ peserta diskusi Akademi Berbagi Surabaya menulis tentang #CintaMusik yang post aselinya bisa dibaca di http://hellmilikecoffee.wordpress.com/2012/04/24/cintamusikindonesia-masihkah/
Sabtu kemaren diajak temen untuk ngikutin Akademi Berbagi Surabaya, tanpa pikir panjang aku mengiyakan aja. Kebetulan topik yang dibahas kali ini adalah #CintaMusikIndonesia, dan yang mengisi materi adalah Widi Asmoro seorang music enthusiast dan editor music di Ovi Music Service Nokia. Pembahasan ternyata tentang perjalanan musik indonesia dari mulai jaman Bung Karno hingga jaman musik shifting dimana musik bisa dipaindahkan dari satu device ke device lainnya melalui berbagai alat yang semakin lama semakin berkembang, dan juga di bahas bagaimana perkembangan musik Indonesia sendiri dari masa ke masa, bagaimana tiap masa mempunyai jenis musik yang mewakili generasi pendengarnya sendiri. Oke dari sini mulai menarik perhatian saya, dimana saya tertarik dengan perkembangan musik Indonesia. Saya melihat dan ini opini pribadi saya, musik Indonesia sekarang mati suri. Saya disini bicara musik mainstream, yang menurut kuping saya sudah seragam semua musiknya, bila ada satu band atau solo yang bisa membuat karya dengan aliran musik tertentu dan ketika itu di jual ternyata meledak..laku keras, dijamin deh gak lama kemudian banyak yang akan mengikutinya. Ini juga karena industri musik sendiri, terutama media televisi. Saya jadi punya istilah sendiri ” TELEVISI YANG MEMBANGKITKAN MUSIK INDONESIA DAN TELEVISI ITU SENDIRI YANG MENENGGELAMKAM MUSIK INDONESIA”.
Sebagaimana kita ketahui dulu musik Indonesia begitu bisa jadi tuan rumah di negerinya sendiri karena media televisi, banyak acara musik di televisi yang menampilkan video klip musik indonesia, bahkan sampai ada penghargaan khusus vidio klip musik sendiri, dan dulu untuk acara musik para musisi bener-bener main secara live. Sekarang coba kita lihat10 tahun kebelakang, dimana banyak bermunculan band yang “One Hit Wonder” sekali ngeluarin album..meledak..udah terus gak tahu lagi kapan muncul album berikutnya, kalaupun dipaksa ngeluarin album, paling aman ya ngeremake lagu orang lain. Kemudian muncul juga Ring Back Tone yang pada awalnya disambut gembira para musisi, karena mereka mendapatkan pendapatan tambah dari lain. Semakin lama RBT ini, malah membuat banyak musisi membuat musik yang seadanya ( menurut kuping saya )..cukup 30 detik saja udah dapat penghasilan. Dan acara musik di televisi semakin ke sini makin gak jelas aja konsepnya, antara satu televisi satu dengan televisi lainnya menampilkan band yang sama dan tentunya dengan musik yang seragam,parahnya lagi acara musik televisi ini dengan alasan mengurangi resiko teknis, banyak yang pilih jalur aman pake lipsing atau minus one..haduh terus ini dimana asyiknya. Dan sampai saat ini hanya dua televisi yang menurut saya mempunyai acara musik yang berkonsep jelas yaitu Radio Show di Tv One dan Music + di Metro tv. Dari sini saya kemudian mikir,ini musik Indonesia mau dibawah kemana selanjutnya..apa mau stagnan kayak gini terus. Kok malah kesannya musik mainstream di Indonesia perkembangannya malah kalah jauh dengan musik Indie ya, kecuali kalo ngomong urusan penjualan album ya.
Terus apakah kemudian saya berhenti mencintai musik Indonesia. Tentu tidak walau sudah banyak berkurang,tapi masih ada beberapa musisi atau band Indonesia yang masih berkarya dengan disertai tanggung jawab pada karya musiknya. Masih banyak cara..masih banyak jalan untuk terus mencintai musik Indonesia, dengan tetap mendukung, membeli karya musik musisi / band kesukaan kita, secara tidak langsung akan membuat para musisi terus berkarya. Dan saya masih salut masih banyak musisi yang terus berkarya di tengah gempuran para pembajak dan “musik seragam”. Mereka dengan kreatif menciptakan celah untuk terus memajukan musik Indonesia. Saya sendiri berharap semoga industri musik Indonesia dapat kembali bisa menciptakan keberagaman musik lagi, agar kita para pencinta musik Indonesia semakin bertambah wawasan musiknya.
#CintaMusikIndonesia HARUS TETAP ADA SAMPAI KAPAN PUN JUA
HIDUP MUSIK INDONESIA