Deklarasi Internet Bebas

My name is Widi Asmoro.

Minggu lalu, ajuan rancangan undang-undang anti pemalsuan atau yang sering disebut sebagai Anti-Counterfeiting Trade Agreement (ACTA) ditolak oleh parlemen di Eropa. Sebelumnya ajuan rancangan undang-undang untuk menghentikan pembajakan di dunia online atau Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Protect Intelectual Property Act (PIPA)  juga ditolak oleh parlemen di Amerika. Penolakan ini dipicu ketakutan dan  juga demi menjaga internet dari terbungkamnya kebebasan berpendapat dan berkespresi yang akan dikekang bila aturan-aturan ini jadi disahkan.

Sebagai gantinya, perusahaan-perusahaan teknologi di Sillicon Valley beserta para start-up, akademisi dan inovator teknologi yang acap kali menggunakan internet mengumumkan deklarasi demi kebebasan menggunakan internet. Mereka memperjuangkan keterbukaan yang ada di internet agar tidak terjadinya lagi pengontrolan terhadap media yang mengakibatkan pembodohan. Internet telah merevolusi kebudayaan, politik dan juga komunitas yang ada di seluruh penjuru dunia. Internet bukanlah seperti media televisi yang hanya satu arah dan bisa dikontrol oleh golongan tertentu. Internet adalah media partisipasi yang semua orang berhak dan boleh mengeluarkan pendapatnya dengan bertanggung jawab.

Berikut ini isi dari Deklarasi Internet Bebas atau Declaration of Internet Freedom

We stand for a free and open Internet.

We support transparent and participatory processes for making Internet policy and the establishment of five basic principles:

Expression: Don’t censor the Internet.

Access: Promote universal access to fast and affordable networks.

Openness: Keep the Internet an open network where everyone is free to connect, communicate, write, read, watch, speak, listen, learn, create and innovate.

Innovation: Protect the freedom to innovate and create without permission. Don’t block new technologies, and don’t punish innovators for their users’ actions.

Privacy: Protect privacy and defend everyone’s ability to control how their data and devices are used.

Meskipun sangat disayangkan oleh beberapa pendukung SOPA yang menganggap resistensi ini terlalu berlebihan, aturan-aturan tersebut tetap dianggap sebagai momok. Karena kontrol tersebut biarkan dikembalikan ke masyarakat internet tanpa campur tangan pemerintah. Beberapa perusahaan teknologi seperti Google dan Twitter ikut andil dalam menjaga kebebasan ini dengan mengumumkan laporan transparansi mereka.

Ingin turut ambil bagian dalam deklarasi ini? Silahkan saja!

photo diambil dari Free Press Pics