Demi memberikan penawaran layanan hiburan bagi pengguna Android, kabarnya Google telah mengantongi lisensi dari Sony Music dan Universal Music. Lisensi ini berguna untuk memuluskan layanan cloud music yang telah ada namun belum memiliki lisensi dari major label. Tinggal EMI Music dan Warner Music masih belum memberikan lisensinya dikarenakan mereka tidak melihat bisnis jangka panjang dari apa yang telah ditawarkan.
Juru bicara Google menolak berkomentar soal ini. Namun mengingat persaingan di pasar platform sistem operasi dan juga teknologi website, Google nampaknya harus mengejar ketertinggalannya dari Apple dan Amazon. Apple memberikan layanan cloud music bagi penggunanya dengan memindai dan mencocokkan lagu yang ada di komputer penggunanya dengan apa yang ada di server. Penggunanya dibebankan biaya berlangganan untuk menggunakan layanan ini sekitar $25 per tahun. Sedangkan Google menginkan agar penggunanya dapat menggunakan layanan ini secara gratis.
Di Indonesia, Google tampaknya sedang agresif sekali untuk mempopulerkan layanan Google+ dengan merangkul industri musik. Mereka menggelar inisiatif “Share The Stage” yang merupakan tempat dimana musisi dan fans dapat berinteraksi dan berkolaborasi bareng. Ada sekitar 22 band, 76 artis dari 7 label musik di Indonesia yang sudah konfirm bergabung disini. Meskipun bukan cloud music, namun pendekatan awal ini bisa menjadi langkah ayun Google berkibar di Indonesia.
sumber: Cnet, riset pribadi