Festival Musik Dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi dan Budaya

My name is Widi Asmoro.

Weekend ini, 28-30 September 2012, festival tahunan ‘Java Soulnation’ garapan Java Festival kembali digelar. Ini merupakan festival 3 hari yang telah berlangsung sejak tahun 2008 dan telah menghadirkan artis-artis dunia seperti Simply Red, LMFO dan tahun ini Robin Thicke. Selain itu, tanggal 13 Oktober 2012, sebuah festival bertajuk Jakarta Blues Festival pun siap digelar. Festival ini hadir sejak 2009 dan tahun ini akan menampilkan Jan Akkerman diantara jajaran penampil lokal dan internasional. 

Festival telah menjadi hal yang sering dilakukan untuk mengumpulkan banyak artis dalam satu gelaran event. Di Indonesia terutama, di negara yang tidak terlalu banyak mempunyai gedung pertunjukan, festival merupakan salah satu sarana untuk mencari hiburan yang sepaket. Bayar sedikit bisa nonton banyak pertunjukan. Festival juga dihadirkan dalam bentuk tematik dan mengumpulkan orang-orang yang mempunyai ketertarikan pada satu jenis genre tertentu. Bahkan bisa juga hadir sebagai cross-genre dan memungkinkan terjadinya music fans exchange.

Beberapa hal yang menurut gue penting banget agar gelaran Festival ini terus ada karena berpengaruh terhadap ekonomi dan budaya di Indonesia adalah:

1. Perputaran uang pada lahan umum seperti lapangan olah raga yang pada musim sepi pertandingan dapat digunakan untuk festival. Ini akan menghidupkan daerah tersebut terutama pada sektor-sektor penunjang seperti lahan parkir dan tempat jajan. Penyelenggara festival pun dapat menekan biaya sewa lahan ketimbang melakukan di gedung pertunjukan.

2. Kreatifitas musisi lokal akan semakin teruji lewat disandingkan penampilannya dengan musisi berskala internasional. Kolaborasi dan cross-genre mungkin saja terjadi. Tetapi yang terpenting adalah naiknya tingkat musikalitas bagi musisi Indonesia untuk belajar langsung dengan musisi-musisi lainnya.

3. Diversifikasi komoditi hiburan. Musisi tak hanya menghasilkan uang dari rekaman dan pertunjukan langsung. Hasil video rekaman dari aksi mereka dipanggung festival dapat juga di-monetize dalam bentuk VCD/DVD ataupun dengan YouTube Partnership. Lewat festival juga memungkinkan para musisi untuk menjual lebih banyak merchandise seperti kaos atau pernak-pernik lainnya.