Berkompetisi Dengan Pembajakan

Apakah pembajakan harus benar-benar dihapuskan lewat sanksi hukum? Dua artikel yang kontradiktif di awal Oktober yaitu bagaimana Jepang akan menerapkan sanksi hukum terhadap download ilegal dan studi dari MusicMetrics tentang menurunnya penggunaan BitTorrent di negara-negara yang memiliki layanan Spotify. Guna menekan angka ilegal download yang satu adalah menggunakan metode hukum dan yang satunya lagi lebih ke inovasi layanan. Sekali lagi gue tegaskan, gue bukannya mendukung pembajakan dan gue hanya sekedar berbagi untuk solusi yang mungkin bisa diterapkan di industri musik.

Kembali lagi ke pertanyaan atas dua artikel kontradiktif diatas, namun sekarang pertanyaan sedikit bergeser: apakah hukum dapat benar-benar menghapus pembajakan? Coba kita tengok Prancis dengan kebijakan Hadopi nya yang memberikan sanksi hukum tiga tahap terhadap perilaku pembajakan online. Nielsen melihat adanya penurunan terhadap penggunaan layanan Peer2Peer akibat penerapan hukum Hadopi ini. Lalu lihatlah bagaimana Kim Dot Com lewat MegaUpload nya melakukan inovasi untuk memberikan artis kesempatan lebih dikenal. Idenya cukup sederhana yaitu memberikan artis ‘panggung’ online untuk dapat dikenal, tak hanya di negerinya sendiri. Music fans dapat menikmati lagu-lagu dari artis tersebut secara gratis namun artis akan mendapatkan penghasilan dari iklan, semacam ad-funded model.

Megabox dan Megaupload masih dianggap ilegal terutama oleh tiga label musik terbesar. Namun mereka memiliki jumlah pengguna yang tidak sedikit, ini yang semakin mengerikan dan mengancam legacy label besar. Sementara banyak kalangan independen merasa terbantu dengan adanya inovasi tersebut.  Spotify merupakan contoh inovasi yang mendapat dukungan dari banyak label musik.

Buat gue, hukum tetap harus ada dan ditegakkan tetapi inovasi tetap harus ada. Dan bagaimana menumbuhkan inovasi adalah dengan semangat berkompetisi. Mungkin dengan menjadikan layanan-layanan ilegal tersebut sebagai sparring partner untuk dapat terus berinovasi. Karena musik tak bisa dikuasai oleh sebagian kalangan saja.