Level Berikutnya Dari Sebuah Kreativitas

My name is Widi Asmoro.

kreativitas

Kreativitas memang tidak ada batasnya, begitu juga dalam membuat karya musik. Jadi sore ini gue mendapat sebuah tautan

dari ThinkThing yang isinya merupakan video lagu yang dibuat dari potongan sebuah wawancara. Lagu tersebut berjudul smash, Smash, SMASH! yang tercipta begitu catchy -menurut gue- dan lirik lagu yang dihasilkan -meskipun dari wawancara- sangatlah relevan dan estetik. Video lagu ini diunggah pada 7 Februari 2013 dan tak butuh waktu lama, sudah ada musisi lain yang meng-cover lagu ini dalam versi akuistik.

Lihat deh, begitu mudahnya efek viral yang tercipta disini. Bayangkan, sebuah lagu tak perlu proses penciptaan begitu lama untuk mendapatkan sebuah hits yang bisa membuat orang tertarik dan ikut mendendangkan. Bukankah itu adalah esensi sebuah lagu, agar orang dapat ikut bernyanyi?

Well, thanks to technology who brings us a lot of cool things!!!

Lagu yang dibuat oleh Schmoyoho dari wawancara Kai di Fox Channel ini bukanlah yang pertama dan satu-satunya. Ada banyak lagi lagu-lagu yang dibuat dari material wawancara juga sebetulnya. Dibuat dengan teknik sampling dengan loop dan synth bagaikan menyatukan kepingan-kepingan kain perca untuk menjadi baju. Bandingkan dengan musisi ‘beneran’ yang perlu mengurung diri beberapa waktu untuk menghasilkan karya. Yang ini nggak perlu lama-lama, nggak perlu nunggu shift sewa studio dan juga ngga perlu music director (euy). Tampaknya memang melawan dari teori-teori bermusik yang bener. Meskipun bukan hits macam Adele ataupun Deep Purple, setidaknya mereka sudah dapat mendapatkan keuntungan dari monetizing lagu yang dibuat. Lagu ini sudah ada tautan untuk download iTunes nya dan yang menarik lagi adalah lagu ini diunggah di YouTube yang mana menyediakan program Partnership. Program yang memungkinkan para pembuat video menghasilkan keuntungan finansial dari berbagi penghasilan iklan yang didapat oleh YouTube/Google. So, idealisme memang tidak terlalu dihiraukan yang penting dapet duit.

Entah apakah material ini akan mendapat kecaman dari Fox News yang memiliki lisensi atas wawancara itu, namun yang gue ingin sampaikan adalah soal kreativitas. Entah tujuan loe bermusik itu untuk idealis atau untuk cari duit yang pasti elemen kreativitas hadir didalamnya. Tetapi bukan bisnis musik namanya kalau bermusik tidak berfikir untuk mencari duit dari musik.

Hari gini bukanlah saat yang tepat untuk bersedih tentang angka pembajakan, tetapi bagaimana caranya agar ide yang disalurkan lewat musik itu dapat disebarkan ke semua orang seperti virus. Perhatikan sejenak apa yang ada disekitar kita dan apa yang bisa dimanfaatkan secara cepat dan tepat. Manfaatkanlah teknologi yang ada. Bisa jadi loe juga mendulang kesuksesan yang sama atau menjadi the next YouTube sensation!

 

btw, gue tambahin kutipan bijaksana dari Kai, the homeless hitchiker

‎”…no matter what you’ve done, you deserve respect even if you make mistakes, you lovable. Doesn’t matter your looks, skills, or age or size or anything. You’re worthwhile. No one can ever take that away from you.”