Paruh kedua 2013 gue masih menjumpai banyak pertanyaan tentang kepastian bisnis musik di Indonesia. Disini gue coba kerucutkan lagi kepada bisnis musik yang kaitannya kepada penjualan produk lagu dalam format digital. Kenyataan bahwa tingkat pembajakan di Indonesia yang tinggi apakah dapat menandangi investasi membuat layanan musik? Meskipun akan semakin banyak layanan musik yang beroperasi di Indonesia pada paruh kedua 2013 nanti karena potensi dari penetrasi internet dan juga populasi di Indonesia yang meningkat.
Secara tak sengaja, sebuah mobil melintas di depan dan kaca belakangnya memamerkan sebuah stiker yang mempromosikan link untuk download MP3. Entah pengguna kendaraan tersebut sadar atau tidak bahwa tengah mempromosikan situs yang kemungkinan melakukan tindak ilegal menyebarkan lagu yang kemungkinan tidak dimiliki lisensi nya. Makin gue bertanya-tanya bisakah ilegal dan legal ini nanti hidup berdampingan?
Heal Our Music Dan Prestasi Memblokir Internet
Heal Our Music yang menyebut dirinya sebagai lembaga swadaya masyarakat belakangan ini sering sekali mention gue di Twitter. Lembaga ini aktif melakukan kegiatan advokasi terutama untuk menekan pemerintah terhadap isu pembajakan di internet. Kampanye mereka pun banyak didukung oleh musisi-musisi dan juga pejabat tinggi pemerintahan. Meskipun tidak menepis kenyataan bahwa Heal Our Music digagas oleh PT. Generasi Indonesia Digital (Gen-ID) yang juga memiliki layanan musik MusikLegal.com .
Dalam serial tweet nya, Heal Our Music mengungkapkan presetasi keberhasilannya yaitu:
- Block 20 Situs illegal Download Music w/ KOMINFO
- Block Link illegal Music in 4Shared” w/ KOMINFO
- Invite KOMINFO, PAREKRAF, HUMHAM, KEMENDAG, MENPORA
- Testimony Photos from Minister of Trade @GWirjawan & Minister of YouthSport @KRMTRoySuryo
- Awareness & socialization to hundreds #musician & hundreds thousand #MusicLovers
Ketika gue mencoba merespon dengan menanyakan apakah sudah ada dampak kenaikan income musik digital di Indonesia akibat prestasi yang dilakukan HOM, mereka diam tanpa kata menjawab, “dampak penurunan traffic illegal download sdh bisa terukur. Dari sisi income sdh terlihat dg naiknya Legal Download, example iTunes”.
Kembali lagi kita disajikan bahwasanya pendapatan digital dari full-track download sudah dapat menjanjikan. Seperti yang disampaikan Pak Toto dalam sebuah forum diskusi beberapa saat lalu. Dimana menyatakan pendapatan Sony Music dari full-track sudah melebihi pendapatan dari ring back tone.
Setidaknya HOM konsisten berusaha keras menekan pemerintah bersama dengan label musik untuk concern terhadap pembajakan di internet. Meskipun gue pribadi agak khawatir dengan aksi blokirnya dan kenyataan bahwa mereka juga penyedia jasa layanan internet yang mungkin saja dapat juga melakukan blokir terhadap saingan usahanya dalam layanan musik. Please tell me that i’m wrong.
Permintaan Blokir Kepada Google
Peranan mesin pencari (search engine) untuk mencari konten musik juga menjadi perhatian. Banyak penyuka musik mencari lagu dengan mengandalkan Google, misalnya. Ini membuat RIAA (Recording Industry Association of America) meminta Google untuk memblokir 25 juta link yang disinyalir telah melakukan praktek ilegal. Tak hanya RIAA, lembaga di Inggris yaitu BPI juga melayangkan surat kepada Google untuk memblokir url-url ilegal.
Google memproses permintaan ini atas dasar Digital Millenium Copyright Act. Dibalik itu, url yang bersifat ilegal bukannya semakin hilang namun bermunculan dengan berbagai kloning. Perusahaan-perusahaan teknologi yang ada dibelakangnya menggunakan teknologi proxy dan url alternatif agar tetap dapat dikunjungi. James Brandes dari Digital Copyright Consultancy berkomentar, “As an anti-piracy agent, I can report that this is making life more difficult particularly with regards to DMCA submissions to Google.”
Generasi Justin Bieber dan Infringement Content
Pada 7 Juli, akun twitter Justin Bieber meminta para followers nya untuk mengirimkan rekaman video dari Ultimate Fighting Championship. Geek.com menganggap tindakan ceroboh Justin ini secara tidak sadar mempromosikan ilegal sharing. Thanks to Uncle Idian who came to me with this.
Apakah Justin Bieber tidak tahu atau tidak peduli atau malah aktivitas sharing semacam ini sudah lumrah dilakukan oleh generasi seusianya sehingga buatnya ini bukanlah masalah besar. Apakah buat musisi tidak masalah jika karyanya juga dibajak?
Mark Mulligan pernah memaparkan tentang bagaimana tiap generasi mengkonsumsi musik. Generasi Justin Bieber berada pada Digital Native Generation, yaitu usia 12 hingga 15 tahun yang mendapatkan musik lewat jejaring sosial. Agak melenceng keluar Indonesia, kenyataan terparah adalah survei dari Stageoflife yang menemukan bahwa 49.2% remaja Amerika Serikat tidak suka membeli musik.
Ini bikin gue bertanya-tanya, apakah dengan memblokir akses internet terhadap layanan musik yang ilegal dapat membantu memulihkan keadaan industri musik? Apakah dengan ketiadaannya akses yang ilegal membuat penikmat musik datang dan mengakses layanan yang legal dengan sendirinya?
Let’s share your opinion, menurut loe apa yang terbaik dan pantas dilakukan agar musisi dapat terus berkarya dan menerima hasilnya berupa uang dan penikmat musik dapat terus menikmati musiknya tanpa terkendala masalah pembiayaan? Both worlds, agar musisi dan fans musik dalam posisi win-win. Any thoughts are welcome 🙂
teruslah berkarya.. buat lagu yg bermutu,design & konsep bermutu untuk album kalian, pastikan itu akan jd pilihan
marii!! 🙂
Menurut saya pake strateginya @pandji yg free legal download. Jadi manyarakat dibiarin download lagu2nya secara gratis. Tapi dia jg tetep ngejual rilisan fisiknya. Soalnya masyarakat kan butuh sample lagu buat menyukai musisi tsb.
thanks for the opinion 🙂
yup. freemium. Adhitia Sofyan juga ngelakuin hal yang sama.
Yang ngebedain ya Pandji pake sponsor pas jalanin free lunch method, barter dengan iklan. Kalo Adhit digratisin tok, uangnya dari CD tur n merchandise
astris yg sudah mengerti akan seperti radiohead. mereka pro piracy. karena mereka menjual performance. karna itu yg mahal hingga priceless. seperti menonton konsernya beyonce.
kalau artis baru bagaimana?