Magnificat Dalam Distorsi Rock

My name is Widi Asmoro.

Ingat hymne Syukur, lagu wajib nasional yang harus dinyanyikan saat Upacara Bendera? Itu lho, lagu yang liriknya kayak begini:

Dari yakinku teguh // Hati ikhlasku penuh //
Akan karuniaMu // Tanah air pusaka //
Indonesia merdeka // Syukur aku sembahkan //
KehadiratMu Tuhan

 

Kalau masih belum inget juga, mungkin saatnya kamu harus jalani terapi ingatan atau mungkin konsultasi ke psikiater tentang penyakit lupa kamu yang satu ini.

 

Tapi sudahlah, baiknya aku lanjutkan lagi ceritaku ini. Lagu Syukur (yang cukup terkenal dulu) dibawakan kembali oleh Cokelat dalam album bertemakan lagu-lagu perjuangan. Album yang bakal dirilis saat ulang tahun negeri tercinta ini Agustus mendatang, berisikan setidaknya 8 buah lagu daur ulang dari lagu-lagu wajib nasional dan lagu-lagu yang bertemakan perjuangan ditambah 2 buah lagu baru Cokelat.

 

Sebagai salah satu lagu yang akan hadir di album berjudul Untukmu Indonesiaku ini, Syukur bisa dibilang hadir cukup beda diantara lagu-lagu lainnya yang dominan lebih terang. Untuk sebuah lagu hymne yang bertempo lambat pastinya akan mengalami kesulitan saat dikonversikan dalam nada-nada rock yang cadas. Saat disuruh untuk mendengar versi Cokelat pertama kali, sempat membuatku ragu akan kemampuan Cokelat untuk tetap mempertahankan nilai khidmat dari lagu ini.

 

Lagu ini dibuka dengan petikan gitar Edwin yang sepintas terasa seperti Hypnotize-nya SOAD. Delay gitar dan pukulan drum yang terasa tertahan seakan menanti emosi vokal Kikan mencapai klimaksnya. Kesan dark lalu melingkupi saat menikmati detik demi detik lagu ini menari di telinga. Tembang dengan syair bernuansa magnificat ini adalah karya H. Mutahar yang diperkenalkan pada Januari 1945. Biasanya lagu ini dinyanyikan hanya lirik verse pertamanya saja yaitu lirik yang berisi gita puja terhadap Tuhan. Namun disini, Cokelat membawakan juga dua verse lainnya yang bercerita tentang rasa terima kasih pada pahlawan bangsa dan apresiasi terhadap kegiatan Pramuka Indonesia.

 

Verse II

Dari yakinku teguh // Cinta ikhlasku penuh //
Akan jasa usaha // Pahlawanku yang baka //
Indonesia merdeka // Syukur aku hanjukkan //
Ke bawah duli tuan

 

Verse III

Dari yakinku teguh // Bakti ikhlasku penuh //
Akan azas rukunmu // Pandu bangsa yang nyata //
Indonesia merdeka // Syukur aku hanjukkan //
Kehadapanmu tuan

 

Meskipun dibawakan dengan gaya nge-rock, lagu ini kesan khidmatnya ternyata tetap terjaga. Aku bisa bilang Cokelat kali ini berhasil mendeskripsikan sebuah lagu lama untuk kembali menjadi sebuah lagu rock modern yang tidak membosankan.

 

 

artwork poster: sonybmg.co.id

komentar lama: klik