Masanya sudah dekat, distribusi digital sudah menjadi pengganti distribusi musik yang selama ini berpangku pada distribusi fisik (CD, Kaset dan Vinyl). Karena sekarang para penggemar musik mencari cara yang mudah untuk mendapatkan apa yang dia suka secara nyaman dan juga cepat. Tak perlu lagi harus pergi ke mall atau toko kaset untuk mendapatkan musik. Kemudahan yang ditawarkan layanan musik lewat ponsel pun menjadi jalan keluar. Meskipun begitu, industri musik juga dihadapkan pada ketersedian layanan musik yang ilegal yang mengakibatkan kehilangan pemasukan ke pundi-pundi finansial label rekaman.
Dalam whitepaper nya, Juniper Research memprediksikan akan ada kenaikan pendapatan dari distribusi musik digital terutama download lagu utuh yang melalui ponsel bakal dapat pasokan $ 5,5 M di tahun 2015. Ponsel yang dilengkapi dengan kemampuan memutar lagu bakalan jadi pilihan utama untuk selalu dibawa kemana-mana. Karena iPod atau pemutar MP3 lainnya hanya bisa memutar lagu tanpa bisa melakukan fasilitas panggilan. Jadi agak repot juga kalau bawa gadget terlalu banyak.
Paidcontent.co.uk memaparkan beberapa layanan musik yang menunjukkan geliatnya. Terutama Apple yang terus berinovasi dengan tarif langganan yang kompetitif dan rencana memberikan kualitas yang lebih baik seperti pernah saya tulis di http://widiasmoro.web.id/?p=534 . Nokia yang tahun ini sempat menghentikan layanan musiknya dibeberapa negara, menurut Paidcontent.co.uk, akan segera meluncurkan layanan musik dalam kemasan baru yang kemungkinan merupakan hasil gabungan antara Microsoft’s Zune (mohon dicatat kalau ini rumor tertulis di Paidcontent, not personally come from me). Google juga berencana segera mengepakkan sayapnya dengan layanan musik lewat Android Market nya yang saat ini sedang naik daun.
Buat Indonesia sendiri, seperti yang dipaparkan di http://widiasmoro.web.id/?p=566 , dengan banyaknya masyarakat Indonesia menggunakan ponsel artinya distribusi musik akan semakin luas. Lebih luas dari gerai restoran ayam goreng tentunya. Nokia yang mempertahankan layanan musik legal & gratis, Musik Ovi, di Indonesia melihat hal itu. Telkomsel Langitmusik yang semakin menggeliat dan hadirnya MelOn sebagai portal penyedia musik semakin menambah pilihan penggemar musik Indonesia mendapatkan musik secara legal.
Meskipun begitu, industri musik ditantang untuk segera mengambil langkah cepat mengantisipasi download-download ilegal. Kerjasama kebijakan dengan pemerintah untuk memblokade situs penyedia ilegal sudah sangat diperlukan. Penyesuaian tarif yang wajar sehingga konsumer musik mampu mendapatkan musik yang dia suka juga dirasa sangat perlu saat ini.