Album Baru Andien Sudah Bagus, Gak Perlu Gimmick Rekor MURI

My name is Widi Asmoro.

andien-muri

Akhir Februari lalu, album baru Andien dirilis dan di acara peluncuran tersebut Andien dianugrahi Rekor MURI sebagai Album Ter-Soundtrack. Aneh! Iya gue bilang sih aneh dan maksa malahan rekornya seperti diada-adakan saja. Album baru Andien yang bertajuk “Let it be My Way” berisikan 11 lagu yang 5 diantaranya memang jadi soundtrack. Let It Be My Way dan Satu Yang Tak Bisa Lepas dari soundtrack film Hijab, Siapa untuk soundtradk Doea Tanda Cinta, Kasih Putih untuk Mantan Terindah, dan Sempurnalah Cinta untuk soundtrack Merry Riana. Tetapi bulan April 2014, Nidji juga merilis album King Of Soundtrack yang merupakan kompilasi dari 11 lagu yang pernah jadi soundtrack film. Bila masalahnya adalah album Andien adalah full-album dengan lagu baru dan Nidji adalah album kompilasi yang menjadikan dasar pemberian rekor, tetep saja sih maksa.

Album Let it be My Way nggak perlu gimmick berlebihan macam itu. Secara kualitas, Andien jangan dinyana kualitas vokal dan rekamannya sangat bagus. Album ini pun menyertakan garap ulang single lawas “Masih Bebas” yang kini tampil dengan lebih ngeband. Video klipnya pun digarap apik sekali dengan warna-warni cerah. Segudang aktifitas yang dilakukan Andien pun bakal mendorong orang untuk lebih ingin memiliki album baru ini. Lagian bukan karena sebuah rekor lantas orang ingin membeli musik. Mungkin kurang pede akan kualitas album Andien yang bagus ini jadinya ya gitu deh. Tetapi jika memang ini sekedar sebagai publicity stunt yah sah-sah aja sih.

Headline berita-berita tentang dirilisnya album Andien ini memang dihiasi dengan soal rekor (yang sebenernya biasa-biasa saja) tadi. Cerita yang ingin diangkat memang demikian dan lebih mudah buat media menuliskan ulang. Tanpa perlu riset tanpa perlu mendengarkan isi album baru Andien yang bagus ini. Sayang sih media kita juga yang menyuburkan kebiasaan begini. Malah seringkali album yang dibagikan saat event peluncuran bisa ditemukan di toko loakan, kalau di Jakarta biasa ditemukan di Jl. Surabaya. Yah mungkin abis di-rip terus dijual tapi ada juga yang masih dalam plastik utuh. Yang penting beritanya peluncuran album naik. Sayang, buat sebuah album yang bagus ini harusnya dapat diapresiasi lebih lagi!