Ini adalah kali pertamanya gue ikutan konfrensi musik skala Asia. Serunya bertemu dengan pelaku-pelaku industri musik dari perusahaan rekaman, penggiat konser, artis dan juga rekan-rekan yang berkecimpung dalam dunia hiburan. Eventnya terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama adalah Digital Matters yang berlangsung dari tanggal 24-25 Mei 2011 dan Music Matters tanggal 26-28 Mei 2011 di Ritz Carlton Hotel Singapura.
Dari sekian banyak sesi yang dihadirkan, saya menunggu-nunggu diskusi panel tentang industri musik di Indonesia. Judul diskusi panelnya adalah EMERGING ASIA: INDONESIA yang menghadirkan senior-senior dari industri hiburan dan industri telekomunikasi Tanah Air. Mereka adalah: Edy Haryatno, MD, Wahana Musik Indonesia (WAMI) badan yang mengurus publisher musik di Indonesia, Gumilang Ramadan, Managing Director, PT Musica Studio, Djohn Fair, Division Head of Production, Surya Citra Televisi, Toto Widjojo, Managing Director, Sony Music Entertainment Indonesia, Sri Safitri, Senior Manager of Service Alliance, PT Telkom Indonesia, dan Paul Dankmeyer, Festival Director, Java Jazzfest.
Bertindak sebagai penengah dalam diskusi panel ini adalah Erik Meijer, Deputy President, Bakrie Telecom. Terlihat jelas disini kalau industri musik juga ikut mempunyai simbiosis mutualisme dengan industri lainnya. Sayangnya, diskusi panel ini terhambat oleh faktor bahasa.
Setelah event ini gue berkesimpulan kalau industri musik harus melihat pada dua hal: content availibility & value for customer. Kenapa begitu? Pembajakan yang begitu merajalelanya sekarang ini dikarenakan ya dua hal tadi, ketidaktersediaan dan juga harga yang mahal. Contohnya, masyarakat Indonesia bukannya tidak mau beli, adanya alternatif musik yang murah atau malah gratis maka mereka cenderung memilih kesana. Solusinya? Akses! Ya, pembajakan melalui internet bisa dijawab dengan memberikan alternatif akses ke jutaan lagu yang memiliki izin resmi dari pemiliknya. Sisi costumer hanya membayar untuk akses ke gudang lagu ini. Musik sudah bukan lagi jualan CD atau Kaset atau vinyl. Musik adalah ya musik itu sendiri. Dia bisa bertransformasi jadi bermacam-macam bentuk dan bentuk lainnya adalah musik konser. Orang kenapa mau membeli tiket konser mahal kalau nggak cinta dengan musik? Kembali lagi ini soal akses! Akses untuk mendapatkan hiburan dan orang akan bayar.
Yah segini dulu oleh-oleh cerita dari saya. Nanti dilanjutkan lagi dengan cerita-cerita dari Digital Matters dan Music Matters!